Berdasarkan
pengalaman, yang bisa melihat dan menikmati daya kekuatan ghaib itu
hanya orang-orang yang mengheningkan cipta (tapa). Menekan hawa nafsu
dengan sarana olah batin, bertapa, meditasi, tafakur, olah napas,
mengucap mantera, doa, wirid, lelaku, sesirih, puasa dll. Seperti
halnya para pendekar, orang sakti dan paranormal bahkan nabi dan rasul.
Hanya cara lelaku mereka berbeda-beda. Dunia supranatural keghaiban
tidak bisa ditelusuri hanya dengan bekal membaca atau sekedar
mengetahui, namun harus dijalani atau dipraktekan. Orang Jawa
mengistilahkan: “Ngelmu iku kelakon kanthi laku“. Artinya keajaiban ilmu supranatural itu dapat terlaksana dengan didasari lelaku (tirakat).
Karena
cara mempelajarinya berbeda dengan mempelajari ilmu rasional, tidak
berdasarkan kekuatan otot dan otak (olah nalar) namun menggunakan rasa
(olah rasa). Maka dunia supranatural sulit ditemukan kebenaran yang
sejati. Segalanya masih terselubung misteri. Bersifat ghaib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar